Tadi bapak bilang cobalah kerjakan sesuatu sesuai dengan prioritas. Bagaimana cara menentukan prioritas yang baik? kadang saya bingung memilih mana lebih dahulu yang harus dikerjakan/diselesaikan (kira-kira begitu pertanyaan mahasiswa dalam sesi diskusi beberapa waktu lalu).

Ada 2 hal yang saya sampaikan. Yang pertama, kita bisa memilih prioritas dengan cara mengurutkan hal yang mudah terlebih dahulu sampai hal yang tersulit untuk dikerjakan. Yang kedua, kita bisa menentukan prioritas dengan cara mengurutkan hal yang paling penting sampai hal yang paling tidak penting. Kedua cara ini selalu saya gunakan sesuai situasi yang sedang dihadapi.

Maksudnya begini, ketika kita sedang dalam rutinitas yang tidak membutuhkan analisis mendalam (misalkan dalam mengisi waktu libur), saya akan menggunakan hal pertama, saya akan kerjakan atau lakukan yang paling mudah terlebih dahulu lalu setelahnya pekerjaan yg lebih sulit. Saya lebih memilih membereskan meja kerja dan membersihkan rumah lebih dulu dibandingkan menguras toren air atau kolam renang.

Namun jika situasinya dalam menentukan perjalanan karir, saya akan memilih opsi kedua yaitu mengerjakan hal-hal penting dahulu baru hal-hal yang kurang penting dikerjakan kemudian (saran saya tetap fokus pada hal penting yang menunjang saja). Saya akan memilih mengikuti pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan tujuan karir saya terlebih dahulu dibandingkan pelatihan-pelatihan yg tidak/jauh dari tujuan karir saya. Saya lebih memilih mengikuti kelas keuangan dibandingkan kelas bernyanyi misalnya, karena memang tujuan karir saya di bidang keuangan. Bukan berarti kelas bernyanyi tidak baik, hanya saja dalam hal menentukan perjalanan karir, saya lebih mengutamakan ikut kelas keuangan.

Singkatnya bagaimana pak? tanya salah satu mahasiswa.

Singkatnya begini.. Ketika kalian sedang mengerjakan soal ujian, kerjakan soal yg lebih mudah dahulu, lalu kerjakan soal yang sulit selanjutnya. Tapi ketika kalian sedang mengejar tujuan hidup, kerjakan dan selesaikan hal yang paling penting dahulu, hal yang kurang penting bisa diselesaikan kemudian.

artikel ini sudah pernah dipublikasikan pada 21/02/22